Cerita Anak

Judul : Ulat Lili yang Baik Hati

Pada zaman dahulu kala, ada sebuah hutan yang cukup asri. Didalam hutan tersebut tumbuh berbagai pohon dengan buah-buah yang manis dan ranum, sehingga banyak binatang yang senang tinggal di hutan tersebut. Dari hewan besar seperti rusa, kambing, gajah, hingga para serangga. Pada suatu hari, hutan tersebut kedatangan seekor penghuni baru. Dia adalah si Lili ulat. Tapi para hewan lain dan pohon sangat membencinya, karena dia terkenal sangat rakus dan tak memiliki manfa’at apapun. Dia sangat rakus dalam memakan daun-daun, sehingga banyak pohon yang tak mau dia tinggali. SehinggaLili si ulat harus berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari rumah.
“Wahai pohon apel, bolehkah aku ikut tinggal didahanmu?” Tanya ulat pada pohon apel.


“Kau tak boleh tinggal di sini. Karena makanmu banyak. Jika kau terlalu banyak memakan daunku, maka aku tak akan bisa lagi berbuah. Carilah pohon lainnya.” Kata pohon apel dengan ketusnya

“Tapi disana ada belalang yang sedang tidur, kenapa tak kau usir? dia juga memakan daunmu” kata lili

“belalang ini adalah sahabat kami, tak mungkin aku mengusirnya” kata pohon


“kenapa kalian jahat kepada mahluk kecil sepertiku, aku janji, suatu saat budimu pasti akan aku balas. Izinkan aku tinggal disini, karena aku tak lagi memiliki rumah lain”. Kata Lili ulat memelas.

“Pokoknya tidak boleh..!! karena para hewan yang ikut tinggal dipohonku pasti juga tidak setuju. Karena jika buahku berkurang, mereka juga akan kekurangan makanan. Lagi pula apa yang bisa kau lakukan? Mahluk jelek dan lemah sepertimu tak bisa melakukan apa-apa selain makan dan makan saja. Sana pergi cari pohon yang lain”. Kata pohon apel dengan membentak

“hei pohon!!” kata belalang saat terbangun mendengar keributan yang terjadi

“kussemangat, belalang bisakah kau terbangun tidak mengejutkanku?” kata pohon

“malah aku terbangun mendengar ocehan kalian, apakah yang terjadi? Sepertinya aku mendengar suara si lili tadi” kata belalang

“ulat? sudah diusir! Seenaknya saja dia mau tinggal dipohonku” kata pohon

“kalian jahat sekali kalian harus ingat setiap perbuatan ada akibatnya! kemana perginya si ulat tadi?” Tanya belalang

“untuk apa kami memperdulikan dia? ulat yang kecil dan lemah seperti itu tidak pantas tinggal di pohonku” kata pohon ketus

“Belalang sudahlah jangan berceramah terus. Kalau kau peduli dengan si Ulat itu pergilah dan temui dia. Kau selalu berbaik hati dan selamat mencari ulat kecil itu hahaha..” Kata Pohon sambil meledek belalang

Akhirnya dengan sedih Lili si ulat pun pergi mencari pohon lain yang mau dia tinggali. Tapi jawaban tiap pohon yang ditemuinya sama, tak ada yang mau menerimanya. Dalam perjalanan lili bertemu dengan kupu-kupu yang jahat kepadanya. Dengan sombongnya kupu-kupu itu mengatakan bahwa dia dapat terbang kemana pun dengan sayapnya dan mengatakan bahwa lili adalah ulat yang malang. Namun ulat Lili tetap dengan sikapnya yang hanya ingin mencari tempat tinggal dan berteman.

“Lili ulat kecil yang malang, sudah diusir dari satu pohon ke pohon lainnya. Sekarang mau tinggal dimana ulat hijau yang malang? Jikalau saja kau dapat terbang sepertiku maka kau akan bebas terbang hinggap ditempat mana pun kau mau hahaha.” Kata kupu-kupu

“kupu-kupu kenapa kau bicara seperti itu? aku hanya berniat untuk mencari tempat tinggal agar aku dapat berteduh. Tapi kalian semua malah tidak mau menerimaku. Aku sungguh bersedih hati, kalian bilang aku rakus tidak menguntungkan. Suatu saat aku juga akan berubah menjadi kupu-kupu sepertimu.” Jawab ulat dengan perasaan sedihnya

“Kau berubah jadi kupu-kupu? Aku tidak salah dengar ulat? Tempat tinggal saja kau tidak punya bagaimana kau akan berubah? Sudahlah lili ulat lanjutkan saja perjalananmu cari pohon-pohon yang mau menerimamu. Ingat jangan rakus nanti kau diusir lagi haha.” Kupu-kupu kembali menjawab dengan jawaban yang semakin membuat Ulat merasa sedih”

Dengan perasaan yang sedih, ulat Lili tetap melanjutkan perjalanannya dan dia keluar dari hutan menuju ke pinggir sungai. Dia menangis dengan sedih meratapi nasib yang di alaminya. Ternyata tanpa dia sadari, ada pohon bunga matahari yang dari tadi memperhatikan dia. Kali ini ulat Lili dipertemukan dengan bunga matahari  dan seekor belalang yang sangat iba pada nasibnya.

 Mengapa kau menangis teman? Katakan masalah mu, mungkin aku bisa membantu mu”. Kata bunga matahari.

“Si.. Siapa yang bicara?”. Kata Lili ulat terbata-bata karena kaget.

“Aku yang bicara.. lihatlah ke atas! Aku adalah bunga matahari. Aku adalah ratu dari semua bunga yang ada di padang ini”. Jawab bunga matahari.

“Terimakasih bunga karena kau memperdulikanku. Aku adalah ulat yang ingin mencari tempat tinggal, tapi kata mereka aku banyak makan. Sehingga mereka tak mau aku tinggal di dahan mereka. Mereka takut kalau daun mereka habis dan tak bisa berbuah. Aku sungguh bersedih hati.” Kata Lili si ulat

“Tak semua hewan mau tinggal di pohon atau bunga matahari , karena mereka tak memiliki buah. Jika kau mau tinggal di sini, tentu aku dan bunga matari akan merasa senang karena memiliki teman baru.” Jawab belalang yang datang secara tiba-tiba

“Bukankah kau belalang yang tadi tidur dipohon sana? Kenapa kau bisa peduli terhadap ceritaku?” Tanya ulat dengan kaget karena kedatangan seekor belalang

“Ya akulah belalang yang tidur tadi. Aku berteman dengan semua hewan yang ada dihutan ini. Bunga matahari juga temanku. Aku sering kesini jikalau dihutan tengah gaduh karena hewan lainnya. Bunga matahari selalu setia mendengar cerita dan dia bisa kita jadikan sahabat.” Jawab belalang

“Terimakasih belalang, terimakasih bunga. Tapi apa kau tak takut kalau daunmu habis seperti yang mereka katakan?” Tanya Lili ulat ragu

Kau bisa tinggal di sini. Kau bisa memilih tinggal di pohon ku, atau pohon bunga manapun yang kau mau. Mereka tak akan menolak, karena mereka adalah rakyat ku. Apalah arti sebuah daun? Seorang teman lebih berharga dan susah untuk di cari. Sedangkan daun akan bisa tumbuh lagi dengan sendirinya. Kau tak usah hawatir kawan..”. jawab bunga matahari dengan bijak.

Lili ulat sangat senang mendengar jawaban yang sangat bijak itu. Dan mulai saat itu Lili ulat, belalang dan bunga matahari menjadi sahabat baik. Tiap hari mereka bercanda dan bercerita tentang banyak hal. Itu adalah hari-hari terindah yang di lalui sahabat tersebut. Hingga pada suatu hari lili ulat pergi meninggalkan sahabatnya untuk sementara waktu yang membuat Bunga dan belalang terkejut dengan hal itu. Namun tanpa diduga saat Lili ulat meninggalkan mereka, hutan mendapat musibah angin dan badai hujan yang membuat banyak pohon roboh dan membuat binatang didalam hutan pun merasa takut. 

“Aaaaaaa sepertinya batang pohonku akan tumbang ditiup angin…… Angin apa ini kencang sekali, sepertinya hutan akan menjadi porak poranda. Daunku, buahku, rantingku tidaaaaak angin mematahkan semuanyaaaaa” Kata pohon apel

“Tidaaaaaaak, dahanku dahanku dahanku patah tidaaaak….”Kata pohon lainnya

“Sayapku rusak, ranting pohon membuat sayapku rusak aku tak bisa terbang dengan bebas.” Kata kupu-kupu 

“aaaaaaaaaaa” teriak semua makhuk yang ada dihutan karena terjadinya angin dan badai hujan yang sangat kuat.

“Lariiiiii… pergi ke luar hutan, hutan dalam masalah. Semua hewan lariiiiiii…. Selamatkan diri kalian cepattt cepatttt!! Angin badai sudah datang kita semua bisa mati kalau tidak menyelamatkan diri. Lariiii selamatkan diri kaliannn!!” Kata kambing yang berlari dengan cepatnya.

Hutan sekarang dalam keadaan yang porak poranda. Angin badai membuat banyak hewan pergi keluar hutan. Pohon dan tanaman banyak yang tumbang karena tertiup angin. Pohon apel yang membanggakan daun dan buahnya agar tidak ditempati Lili ulat pun sekarang sudah tumbang. Kupu-kupu yang mengejek lili ulat sayapnya telah rusak terkena patahan ranting pohon dan membuatnya tidak bisa terbang bebas lagi. Namun ternyata Lili ulat selamat, dia bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik. Berhari-hari sudah Bunga matahari dan belalang  menunggu teman baiknya itu. Tapi betapa terkejutnya bunga matahari dan belalang, karena dia melihat bukan lagi Lili ulat sahabatnya yang datang melainkan seekor mahluk indah bersayap yang sangat indah dan cantik.

“Siapa kau? Tanya bunga matahari kebingungan.

“Akulah ulat sahabatmu bunga, belalang. Kalian tak usah heran. Setelah aku bermemorfosa, aku akan berubah menjadi seekor kupu-kupu. Dan kini saatnya aku membalas budimu dengan membantu penyerbukan semua rakyatmu bunga”. Jawab Kupu-kupu yang ternyata Lili ulat itu. 


“Wahhh cantiknya sekarang ulat sudah jadi kupu-kupu. Kami sangat khawatir padamu Lili ulat, sebab saat hutan diterpa angin badai kau sama sekali tak terdengar kabarnya.” Kata belalang karena terpesona dengan cantiknya lili

“Kita akan tetap bersahabat walaupun bentukku tidak sama seperti yang dulu. Terimakasih kawan, kalian sudah mengkhawatirkan kabarku. Kalian sangat setia menunggu kedatanganku. Terimakasih kawan.” Kata Lili yang sangat terharu dengan sikap sahabatnya 

“Kita akan selalu bersahabat, berpelukaaaaan”

Mendengar penjelasan dari Lili yang kini menjadi kupu-kupu, bunga matahari dan belalang menjadi sangat gembira. Ternyata sahabatnya itu memiliki kemampuan yang aneh dan luar biasa. Sebuah kemampuan yang tak dimiliki oleh hewan lainnya. Dan mulai saat itu, persahabatan mereka menjadi semakin akrab. Dan persahabatan tersebut berlanjut hingga anak cucu mereka. Kupu-kupu, belalang dan bunga matahari selalu menjadi teman sejati. TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar