Indonesia
adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, belasan ribu pulau tanah air
tercinta berbagai suku,ras,bahkan budaya. Disatukan dengan kalimat BHINEKA
TUNGGAL IKA yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Tapi kini
nasionalisme seolah luntur tergerus oleh waktu,kasus kerusuhan merupakan salah
satu bukti kerapuhan nilai-nilai pancasila. Memudarnya jiwa nasionalisme dari jiwa pemuda
dan bangsa Indonesia yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah di Negara
Indonesia contohnya seperti banyaknya kasus kerusuhan,itu merupakan salah satu
bukti kerapuhan nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai dasar dari Negara
republik Indonesia yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar
menjadi Negara yang harmonis.
Peran penting bangsa untuk
menciptakan Negara yang maju dan harmonis dapat dilakukan pada diri masing
masing dan dimulai sejak dini,dengan melakukan intropeksi terhadap diri
sehingga dapat menimbulkan kesadaran akan arti penting pancasila bagi bangsa
Indonesia. Kekhawatiran terhadap eksistensi butir-butir pancasila khususnya
sila persatuan Indonesia mendorong penulis membuat sebuah makalah yang berusaha
menguak berbagai penyebab serta usaha penanggulangan degradasi persatuan dan
kesatuan bangsa.
1.
PENGERTIAN
PANCASILA
Pancasila adalah
ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca
berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945 Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
2 .Butir-butir pengamalan Pancasila
Ketetapan MPR no.II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
Ketuhanan Yang Maha Esa
- Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
- Saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
- Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
- Cinta Tanah Air dan Bangsa.
- Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
- Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
- Bersikap adil.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak-hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
- Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak bersifat boros.
- Tidak bergaya hidup mewah.
- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Menghargai hasil karya orang lain.
- Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no.I/MPR/2003
dengan 45 butir Pancasila.
Sila pertama (Bintang)
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila kedua (Rantai)
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila ketiga (Pohon Beringin)
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila keempat (Kepala Banteng)
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima (Padi Dan Kapas)
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Contoh-contoh Nilai Pancasila
yang Mengalami Degradasi
Setelah pemaparan diatas harusnya
masyarakat Indonesia lebih mengerti dan menjalankan makna untuk selalu membantu
dalam kehidupan sehari-hari.Tidak harus ada lagi pertentangan, pertengkaran dan
permusuhan antar provinsi bahkan mencakup suku, agama dan ras.Memang sangat
sulit untuk mengintegrasikan masyarakat Indonesia yang sangat multicultural,
perbedaan karakter dan tuntutan zaman banyak mengubah pola fikir orang untuk
bertindak sesuka hati mereka.Tapi pada faktanya, banyak sekali berita-berita
informasi tentang kasus pembunuhan, kasus kekerasan dalam rumah tangga,
kekerasan pada anak usia dini, kekerasan pada asisten rumah tangga, dan masih
banyak lainnya.Jika sudah seperti ini tidak salah apabila banyak orang yang
mengatakan nilai pancasila sebagai dasar Negara memang sudah mengalami
degradasi.Berikut contoh-contoh akibat dari degradasi nilai-nilai Pancasila.
1. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama ini dapat kita maknai sebagai kepercayaan
dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa yang didasarkan pada kepercayaan dan
keyakinan masing-masing serta menurut dasar kemanusiaan yang beradab.Namun pada
faktanya sekarang banyak tindakan manusia yang tidak mencerminkan rasa takut
pada Tuhannya.Contohnya adalah mengaku sebagai tuhan, mengaku sebagai nabi, tidak
mengakui adanya Tuhan.Selain itu kasus bunuh diri juga menjadi bagian dari
perilaku yang tidak mencerminkan ketaqwaan pada Tuhan dan ini bisa dikatakan
sebagai pendangkalan iman manusia.Aksi pengeboman di Bali pada tahun 2002 tidak
sesuai dengan yang digariskan. Yaitu, untuk membalas dendam umat Islam yang
tewas di Palestina. Aksi ini sangat bertetangan dengan sila Panca Sila pertama.Bom Bunuh Diri di Solo dimanakah
kebebasan beragama yang tercantum dalam sila pertama tersebut? Mengingat
kejadian bom bunuh diri yang menimpa
Gereja Bethel Injil Sepenuh di Solo. Inti persoalan adalah saling tidak
menghormati dan menghargai antar umat beragama.
2. 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila ini terkandung makna bahwa kita harus
menunjukkan, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan hak, harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dengan kita. Hanya saja
yang membedakan adalah suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
warna kulit dan lain sebagainya. Namun apakah perbedaan diatas yang telah
dituliskan harus menjadi alasan untuk berbuat yang tidak semena-mena pada orang
lain? Jawabannya sudah tentu tidak. Tapi lihatlah fakta yang ada pada
masyarakat sekarang, ada pembantu rumah tangga yang disiksa hingga nyaris
tewas. Ada pula kerusuhan antar suku Madura-Sambas yang pernah perjadi di
Kalimantan Barat yang banyak menewaskan warga antar suku. Belum lagi kasus
tawuran antar pelajar yang menewaskan nyawa orang lain. Sangat miris sekali
apabila membahas tentang tawuran antar pelajar yang sudah dididik untu selalu
melakukan sopan santun pada orang lain, memberi contoh yang baik agar bisa jadi
panutan bagi banyak orang. Namun pada faktanya hanya karena masalah kecil
mereka harus menambahkan masalah pada degradasi nilai Pancasila.
3.
Persatuan
Indonesia
Sila ini diharapkan bisa menunjukkan rasa persatuan,
kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan
pribadi atau golongan tertentu.Masyarakat Indonesia diharapkan mampu dan
sanggup untu berkorban demi kesejahteraan Negara dan rakyat lainnya. Sikap
membela tanah air ini dilandasi dengan benar-benar cinta Negara yang diharapkan
dapat melaksanakan kebangsaan dan bertanah air Indonesia dalam rangka
memelihara ketertiban Negara yang merdeka. Namun selalu ada pihak-pihak yang
kurang menggunakan makna sila ini dikehidupan mereka.Contohnya Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam yang sudah mendirikan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun
2005.Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan
ini telah berlangsung sejak tahun 1976
dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal
dengan namaAceh Sumatra National
Liberation Front (ASNLF). Selain itu ada kasus pemisahan provinsi Timor-timor
yang kini berubah menjadi Negara tersendiri.Ada pula kasus Papua yang ingin
keluar dari Indonesia sebagai NKRI.
4.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sikap
positif yang harusnya terjadi dalam sila ini adalah kesadaran dalam
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara karena memiliki kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama sehingga tidak boleh ada kehendak yang dipaksakan kepada
pihak lain. Perlu ada musyawarah dalam mengambil keputusan untuk mencapai
mufakat.Selain itu menghormati keputusan yang telah sepakat diambil adalah
jalan bagi kedamaian banyak pihak.Disini kepentingan umum dinilai lebih baik
diatas kepentingan pribadi. Namun kasus yang pernah terjadi di Indonesia adalah Prita Mulyasari, seorang ibu dari dua orang
anak yang masih kecil harus mendekam dibalik jeruji karena didakwa atas
pelanggaran Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Dari pengakuannya, ia menjadi korban oknum
perusahaan RS Omni International
Alam Sutera yang memperlakukan dia bak sapi perahan. Pasien yang
harusnya mendapat prioritas pelayanan kesehatan yang prima, justru menjadi
obyek eksploitasi finansial dan bahkan jika apa yang diungkapkan oleh ibu Priya
Mulyasari dalam email/surat pembaca itu benar , maka secara insitusi RS Omni
Internasional melindungi oknum dokter yang melakukan mal-praktik. Pihak
manajemen RS Omni telah menggunakan kekuasaan jaringan dan keuangan untuk
mendukung perbuatan yang tidak semestinya
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Dalam sila ini kita sebaiknya
mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan.
Belajar menghargai orang lain yang bisa membawa manfaat untuk mencapai kemajuan
bersama juga perlu ditanamkan dalam sikap perilaku masyarakat. Semuanya
dilaksanakan dalam rangka mewujdukan kemajuan yang merata dan keadilan social bagi
semua rakyat. Namun ada permasalahan yang sekarang terjadi dengan keadilan bagi
seluruh rakyat yakni permasalahan fasilitas antara kota Jakarta dengan Provinsi
Papua yang sangat jauh. Kehidupan masyarakat papua dengan masyarakat jakarta
tentulah sangat berbeda, yang penduduknya juga merupakan penduduk Indonesia
juga, tetapi kehidupan mereka sangat jauh berbeda. Masih banyak masyarakat
papua yang memakai koteka, pembangunan di derah tersebut juga tidak merata.
Kita bandingkan saja dengan kehidupan masyarakat di Jakarta, banyak
orang-orang memakai pakaian yang berganti-ganti model, banyak bangunan
menjulang tinggi.Adapula fakta bahwa anak kecil harus bekerja keras demi
kebutuhan hidup sehari-harinya bersama keluarga.
4.
Upaya-upaya yang dapat Dilakukan untuk Mengembalikan Nilai Pancasila
Sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita
menghormati bangsa dan negara kita sendiri apapun adanya dan kondisinya.Orang
yang tidak menghormati serta membenci bangsa dan negara tempat kelahirannya
bisa disebut sebagai penghianat.Apa salah tanah air kita yang begitu kaya raya
dan indah, karena kesalahan ada pada manusia-manusia yang menciptakan
kebencian. Dengan adanya rakyat yang mencintai tanah airnya, maka negara akan
aman dari berbagai macam gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar
negara. Dengan cinta tanah air kita dapat bahu membahu membangun negri ini agar
bisa sejajar dengan negara-negara maju. Dengan menyayangi negara indonesia ini
kita akan berupaya sekuat tenaga memberikan yang terbaik bagi sesama, bukan
malah menghancurkannya. Banyak pihak asing yang ingin menguasai dan merusak
negara kita, sehingga perlu kita jaga dan pertahankan hingga titik darah
penghabisan.Kalau bukan kita siapa lagi?dan kita mau tinggal di mana kalau kita
kehilangan negara ini.Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air Dan Bangsa
(Jiwa Patriotisme) Indonesia:
1. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan pejuang kemerdekaan serta menghargai jasa para pahlawan.
2. Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
1. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan pejuang kemerdekaan serta menghargai jasa para pahlawan.
2. Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4. Mencintai dan gunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan pengusaha lain.
5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
8. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
Perwujudan
dalam kehidupan sehari-hari dapat dimaknai dengan berbagai cara, yakni sebagai
berikut :
1. Belajar dengan giat.
Sebagai
generasi muda perlu menuntut ilmu sebaik-baiknya agar dapat memajukan kehidupan
bangsa.
2. Menggunakan bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi.
Selain
menggunakan bahasa daerah masing-masing, perlu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam bergaul dengan orang-orang lain daerah. Bukan dengan
bahasa gaul (prokem) atau bahasa asing.
3. Merawat dan membersihkan
bendera negara.
Bendera
negara merupakan simbol negara yang perlu untuk dijaga dan dirawat dengan baik.
4. Mencintai produk dalam
negeri.
Biasakan
untuk membeli dan menggunakan produk buatan negara sendiri.Hal itu merupakan
wujud dari kepedulian terhadap tanah air.
5. Upacara setiap hari senin
dan hari nasional negara.
Upacara
merupakan bentuk rasa cinta dan peduli terhadap negara karena pada setiap
rangkaian upacara mengandung hal-hal yang mencerminkan simbolis bangsa, seperti
lagu nasional, penghormatan terhadap bendera, dan lain sebagainya.
6. Menjaga kebersihan
lingkungan sekitar.
Lingkungan
merupakan bagian kecil dari negara. Jika setiap lingkungan kecil tidak terjaga
maka negara akan menjadi tidak terawat juga.
7. Tidak membuang sampah
sembarangan.
Membuang sampah pada tempatnya merupakan wujud kepedulian terhadap
kebersihan lingkungan.
8. Melakukan kegiatan sosial
seperti menyantuni anak yatim.
upaya
sederhana untuk menanamkan atau menumbuhkan sikap cinta tanah air sejak dini
ialah dengan cara melaksanakan upacara bendera dengan menghormat ke arah
bendera merahputih, menyanyikan lagu indonesia raya, dan mengucapkan pancasila
dengan semangat.
Sikap
cinta tanah air perlu ditanamkan sejak usia dini, agar sebagai generasi penerus
bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang dapat merusak
norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. karena peyimpangan dapat
merugikan diri sendiri tapi juga dapat merugikan masyarakat bahkan negara.
Karena nilai-nilai kebudayaan begitu pula dengan semangat persatuan dan
kesatuan kita yang juga perlu ditanamkan sejak dini. Kita boleh saja menyukai kebudayaan negara lain tapi kita jangan sampai lupa
akan kebudayaan bangsa sendiri, kita harus tetap menjaga dan melestarikannya
supaya tidak hilang ditelan jaman dan dapat diturunkan ke anak cucu kita nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar